makalah LANDASAN-LANDASAN KONSELING ISLAM






                                                                                BAB I
PENDAHULUAN


1.1  LATAR BELAKANG
  Maha besar dan terpujinya Tuhan yang telah menciptakan manusia dengan keistimewaan tersendiri, berbeda dari makhluk-makhluk lainnya.  Dengan keistimewaannya itu manusi diharapkan dapt hidup bahagia di dunia dan diakhirat sesuai dengan tujuan penciptaannya.
Bab ini meninjau hakikat  manusia dengan berbagai keistimewaannya itu dalam konteks budaya dan kehidupannya di masyarakat yang berkembang.
        Landasan dalam bimbingan dan konseling pada hakekatnya merupakan faktor-faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya oleh konselor selaku pelaksana utama dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling. Ibarat sebuah bangunan, untuk dapat berdiri tegak dan kokoh tentu membutuhkan fundasi yang kuat dan tahan lama. Apabila bangunan tersebut tidak memiliki fundasi yang kokoh, maka bangunan itu akan mudah goyah atau bahkan ambruk. Demikian pula, dengan layanan bimbingan dan konseling, apabila tidak didasari oleh fundasi atau landasan yang kokoh akan mengakibatkan kehancuran terhadap layanan bimbingan dan konseling itu sendiri dan yang menjadi taruhannya adalah individu yang dilayaninya (klien). Secara teoritik, berdasarkan hasil studi dari beberapa sumber, secara umum terdapat empat aspek pokok yang mendasari pengembangan layanan bimbingan dan konseling ada 6 yaitu : landasan filosofis, landasan religius, landasan psikologis, landasan sosial budaya, landasan ilmiah dan teknologis, landasan pedagogis.
     
1.2  RUMUSAN MASALAH
1.  LANDASAN-LANDASAN KONSELING ISLAM..?

1.3  TUJUAN
Pada prinsipnya kajian ini ingin mengungkapkan dan menggambarkan secara jelas sejauh mana konseling Islami berdaya guna dan dapat dimanfaatkan bagi kemungkinan penyelesain problema kehidupan manusia demi pembinaan dirinya sendiri.















BAB II
 PEMBAHASAN
A.     LANDASAN-LANDASAN KONSELING ISLAM
Setelah memahami pengertian, tujuan, ruang lingkup, bimbingan dan konseling itu sendiri seperti yang telah dibahas oleh kelompok sebelumnya, maka dari itu sekarang kita akan membahas tentang Landasan Konseling Islam yang meliputi Landasan Filosofis, Landasan Religius, Landasan Psikologis, Landasan Sosial Budaya, Landasan Ilmiah dan Teknologi, dan Landasan Pedagogis yang akan kita kaitkan dengan Islam.
Sebelum kita membagi bagian landasan, mari kita bahas terlebih dahulu pengertian dari landasan itu sendiri.  Landasan adalah dasar dasar yang harus kita ketahui untuk mengetahui macam-macam kategori masalah yang sedang dihadapi oleh klien.

A.    Landasan Filosofis
Kata filosofi atau filsafat berasal dari bahasa Yunani : philos yang berarti cinta, dan shopos berarti bijaksana. Jadi filosofis berarti kecintaan terhadap kebijaksanaan.  Disini akan diuraikan beberapa pemikiran filosofis yang selalu terkait dalam pelayanan bimbingan dan konseling yaitu tentang hakikat manusia, tujuan, dan tugas kehidupan.

v  Hakikat manusia
Pada hakikatnya berbicara tentang hakikat manusia sangatlah berkaitan dengan Islam, dimana dalam ajaran Islam kita dianjurkan untuk mencintai apa yang telah diajarkan oleh Allah SWT.  Manusia adalah makhluk rasional yang mampu berpikir dan mempergunakan ilmu untuk meningkatkan perkembangan dirinya, manusia juga belajar mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya, semua itu terjadi berkat individu tersebut telah belajar dari apa yang telah dilihat dan didengarnya.
Selain itu manusia juga disebut makhluk, di tinjau dari Islam pengertian makhluk ini memberikan pemahaman bahwa ia terikat pada Khaliknya atau Penciptanya, yaitu keterikatan sebagaimana menjadi dasar penciptaan manusia itu sendiri.  Manusia juga makhluk yang tertinggi dan termulia derajatnya dan paling indah diantara segenap makhluk ciptaan Sang Pencipta.  Maka dari itu manusia bisa dijadikan pemimpin bagi makhluk lainnya.  Apabila manusia memiliki ketidaksempurnaan dan kelemahan maka akan terjadi pembalikan dari yang tertimggi derajatnya menjadi yang terendah derajatnya. [1]

B.     Landasan Religius
Dalam pembahasan ini kita dapat mengetahui beberapa point yang berhubungan dengan agama kita yaitu Islam, seperti keyakinan bahwa manusia dan seluruh alam semesta adalah makhluk Tuhan, sama halnya dengan kita yang diciptakan oleh Allah SWT.  Kemudian sikap yang mendorong perkembangan dan perikehidupan manusia berjalan ke arah dan sesuai dengan kaidah-kaidah agama, sebagaimana kita telah diajarkan dalam Islam kaidah-kaidah apa saja yang seharusnya dipakai dalam kehidupan bermasyarakat.[2]
C.    Landasan Psikologis
Psikologis itu sendiri membahas tentang tingkah laku manusia individu. Landasan psikologis dalam bimbingan konseling berarti memberikan pemahaman tentang tingkah laku individu yang menjadi sasaran layanan (klien).  Terkadang ada tingkah laku yang sejalan dengan norma dan ada yang jauh dari norma agama.  Maka dari itu kita harus mengaitkan semua itu dengan norma-norma yang tepat dalam ajaran Islam. Jika klien memiliki tingkah laku yang jauh dari norma, maka solusi apa yang kita berikan padanya, misalnya kita memberikan pengertian tentang akhlak-akhlak terpuji yang di sukai Allah atau sebaliknya, sehingga dia dapat mengambil kesimpulan sendiri dan mengerti apa yang harus dia lakukan kedepannya.

Untuk keperluan bimbingan dan konseling sejumlah daerah kajian dlam bidang psikologi perlu dikuasai yaitu tentang :

v  Motif dan motivasi
v  Pembawaan dasar dan lingkungan
v  Perkembangan individu
v  Belajar, balikan dan penguatan
v  Kepribadian
Semua itu juga harus berdasarkan ajaran yang kita pelajari dalam Islam.
Landasan psikologis tidak terlepas oleh pengaruh orang tua dan lingkungan.  Lingkungan yang baik akan memberikan dampak yang baik bagi perkembangan jiwa seorang individu yang berkecimpung dalam lingkungan tersebut. [3]
D.    Landasan Sosial Budaya
Pembahasan ini akan dibahas dimensi dari kemanusiaan itu adalah dimensi kesosialan. Sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa hidup sendiri, karena manusia membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia harus bisa menempatkan dirinya dengan baik.  Di sini manusia dituntut untuk memiliki akhlak dan moral yang baik, gunanya untuk mendekatkan dirinya dengan individu yang lain.
Individu juga bisa disebut sebagai produk lingkungan sosial budaya karena manusia hidup dengan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa.  Bukan hanya sedikit yang mungkin menimbulkan konflik karena kesalahpahaman akibat perbedaan tersebut, tetapi kita sebagai individu yang dapat berfikir dengan jernih maka kita dapat menyelesaikan masalah dengan ketentuan yang berdasarkan Al-Quran dan hadist, karena dari situ telah dijelaskan semua permasalahan yang ada di muka bumi ini.
E.     Landasan Ilmiah dan Teknologi
Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang profesional yang memiliki dasar-dasar keilmuan, baik yang menyangkut teori-teorinya, pelaksanaan kegiatannya, maupun pengembangan-pengembangan pelayanan itu secara berkelanjutan. Peran ilmu ini dalam bimbingan dan konseling bersifat multireferensial yang artinya ilmu dengan rujukan berbagai ilmu yang lain. Pengembangan ilmu bimbingan konseling ini dapat dilakukan dengan penelitian. Dengan adanya penelitian maka kita mendapatkan bukti tentang ketepatan atau keefektifan dilapangan.
F.      Landasan Pedagogis
Setiap masyarakat, tanpa terkecuali, senantiasa menyelenggarakan pendidikan dengan berbagai cara dan sarana untuk menjamin kelangsungan hidup mereka. dikatakan bahwa pendidikan itu merupakan salah satu lembaga sosial yang universal dan berfungsi sebagai sarana reproduksi sosial (Budi Sosial, 1992).dengan reporduksi sosial itulah nilai-nilai budaya dan norma-norma sosial yang melandasi kehidupan masyarakat itu diwujudkan dan dibina ketangguhannya.  Dan berbagai cara dilakukan masyarakat untuk mendidik anggotannya, seperti menceritakan dongeng-dongeng mitos, menanamkan etika sosial dengan memberitahu, menegur dan keteladanan; melalui permainan, terutama yang memperkenalkan peran-peran sosial,serta lain-lain kegiatan di antara teman sebaya, dan kerabat.  Kegiatan pendidikan itu kini dilakukan di sekolah maupun diluar sekulah dengan menggunakan alat bantu yang didukung dengan teknologi modren.
Pada bagian ini pendidikan akan ditinjau sebagai landasan bimbingan dan konseling dari tiga segi, yaitu pendidikan sebagai upaya pengembangan manusia dan bimbingan merupakan salah satu bentuk kegiatpendidikan, pendidikan sebagai inti proses bimbingan dan konseling, dan pendidikan lebih lanjut sebagai inti tujuan pelayanan bimbingan dan konseling.
Allah swt,memberikan penjelasan bahwa di antara tugas rasulullah saw. Di utus ke muka bumi ini adalah untuk menyampaikan kebenaran dan pengajaran kepada manusia. Hal ni sesuai dengan pirman Allah pada surah yunus ayat 57 Allah SWT berfirman: “ Hai manusia, sesungguhya telah datang kepadamu pelajaran dari tuhanmu dan penyembuh dari penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman (Q.S.10-57).
Berdasarkan ayat dan hadis ini dapat di simpulkan bahwa Al-Qur’an dan Sunnah Rasul merupakan landasan ideal dan konseptual dari Bimbingan dan Konseling Islam. Al-Qur’an dan sunnah Rasul juga dapat di artikan sebagai landasan utama dalam bimbingan dan konseling, islami, karena Al-Qur’an dan hadis dalam pandangan islam merupakan landasan Naqiyah. Di samping landasan Naqiyah, bimbingan konseling islam juga memerlukan landasan ‘Aqliyah, dalam hal ini termasuk filsafat islam dan landasan ilmiah yang sejalan dengan ajaran islam.
Landasan filosofis islam penting artinya bagi pengembangan dan kelengkapan bimbingan konseling islam,karena ia mencakup:
a.     Falsafah tentang dunia islam manusia
b.    Falsafah tentang manusia dan kehidupan
c.    Falsafah tentang pernikahan dan keluarga
d.    Falsafah tentang pendidikan
e.     Falsafah tentang masyarakat
f.     Falsafah tentang upaya mencari nafkah atau kerja dsb.
Disamping itu, disiplin ilmu yang dapat memperlengkap, membantu dan dijadikan landasan gerak operasional bimbingan dan konseling Islam adalah:
1.    Ilmu jiwa (psikologi)
2.    Sosiologi
3.    Ilmu komunikasi
4.    Ilmu hukum islam
5.    Antropologi social.
Dengan demikian, layanan layanan yang di jalankan oleh para konselor barat dalam peroses konseling, sebenarnya telah lebih dahulu dikenal oleh islam, yaitu seperti yang diperaktekkan oleh Rasulullah SAW pada abad ke 14 yang lalu, walaupun istilah dan caranya tidak persis sama, namun tujuan dan cara-cara yang ditempuh, justru apa yang dilakukan Rasulullah jauh lebih baik. Perbedaanya terlihat dari segi istilah, dimana barat menggunakan peroses konseling, sedangkan dalam islam dikenal dengan istilah penasihat atau hisbah.    
Peroses konseling yang dilakukan bertujuan untuk menggembalikan manusia kepada potensi dasarnya yaitu manusia yang fitri, fitri berarti kembali kepada kesucian dan kebenaran yang meliputi aspek jasmani dan rohani. Dengan kembalinya manusia dalam kondisi fitri ini, manusia akan mendapatkan kembali keceriaan hidup,kegembiraan dan kebahagiaan, baik kebahagiaan di dunia,maupun kebahagiaan di akhirat.
Dengan demikian,tujuan bimbingan dan konseling islam dapat dirumuskan sebagai usaha memberikan bantuan kepada seseorang atau sekelompok orang yang sedang mengalami kesulitan lahir dan bati dalam menjalankan tugas-tugas hidupnya dengan menggunakan pendekatan agama, yaitu membangkitkan kekuatan getaran batin (iman) didalam dirinya untuk mendorongnya mengatasi masalah yang dihadapinya. Bimbingan dan Konseling Islam merupakan bantuan yang bersifat mental spiritual. Melalui kekuatan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT, seseorang itu mampu mengatasi sendiri problema yang sedang dihadapi.[4]    
     











BAB III
PENUTUP
A.     KESIMPULAN
Landasan adalah dasar dasar yang harus kita ketahui untuk mengetahui macam-macam kategori masalah yang sedang dihadapi oleh klien. Dan bimbingan dan konseling memerlukan sejumlah landasan yaitu ; landasan filosofis, landasan religius, landasab psikologis, landasan sosial budaya, landasan ilmiah tekhnologi dan landasan pedagogis.






















DAFTAR PUSTAKA
Prayitno dan Amti, Erman, 2004 Dasar-dasar bimbingan dan konseling, Jakarta:
            Rineka Cipta.
Faqih, Aunur Rahim, 2001, Bimbingan dan Konseling dalam islam
 Geral corey, (2005). Teori dan praktek konseling dan psikoterapi. Bandung: PT
            Refika Aditama.
W.S, Winkel, 1991 Bimbingan dan Konseling di institusi pendidikan, jakarta : PT
            Grasindo
Sutirna.Bimbingan dan Konseling.CV.Andi Offsed



[1] Sutirna.Bimbingan dan Konseling.CV.Andi Offsed.h.36-38.
[2] Prayitno dan Erman, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004).hal 135-180
[3] Tarmizi.Landasan psikologis.h.62.
[4] Lahmuddin Lubis.Landasan Formal bimbingan dan konseling di indonesia.Bandung:citapustaka,2012.


Share on Google Plus

About PMII Komisariat STAINU Malang

Website official Pengurus Komisariat Pergerkan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat KH.Muhammad Said STAINU Malang
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar